Berita Terbaru|

Mataram (Pendis)- Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram menyelenggarakan kuliah umum yang bertajuk “New Visibility of Higher Islamic Education”. Kegiatan ini menghadirkan Dirjen Pendididikan Islam Kemenag RI, Muhammad Ali Ramdhani dan  Muhammad Zain selaku Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kemenag RI sebagai narasumber.

Dirjen Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani memaparkan definisi Visibility, yakni sebuah cara pandang horizon tentang bagaimana memahami dan sejauh mana pandangan kita ke depan.  Dalam konteks kekinian bahwa orang yang memiliki informasi adalah penguasa dan sebaliknya maka dia akan menjadi pecundang.

“Nah, untuk melakukan Visibility terdapat dua tema besar cara pandang yaitu mesti Valid dan Reliable,” paparnya di Mataram, Jum’at (24/09/2021).

Menurut Ramdhani,  untuk membangun Islamic Higher salah satunya dengan melihat peta dunia saat ini. Dimana kita sedang masuk pada dinamika yang disebut VUCA yang merupakana akronim dari Volatility, Uncertanily, Complexity, dan Ambiguity.

“Saya berharap UIN Mataram dapat menjadi poros inti Indonesia bagian Timur menjadi episentrum menciptakan distinsi-distinsi yang khusus dan khas agar menjadi trend setter, leader, dan change maker,” terangnya.

Direktur GTK Madrasah, Muhammad Zain menyampaikan dua poin dalam forum kuliah umum ini. Pertama,  dengan menyatir ungkapan dari pujangga   Jerman. J. W. Goethe pernah mengatakan “You can only learn from some one that you love”. Kita berkumpul disini karena cinta, sehingga cinta itu pula yang mentautkan hati-hati kita.

“Dalam konteks pendidikan, maka jika tidak ada cinta antara dosen dan mahasiswa dan sebaliknya maka tidak akan terbangun konektivitas secara spiritual  dan akademik,” jelasnya.

Zain mengimbuhkan, cinta di sini tentu bukan dalam arti love, tetapi lebih tepat dengan campassionate, welas-asih. Welas-asih inilah yang perlu dimiliki peserta didik dan dosen.

Kedua, Lanjut Zain,  Jalaluddin Rumi, sufi besar pernah mengatakan, “Love is cure, love is power, love is magic of change, love is mirror of devine beauty” ( Cinta itu obat, cinta itu kekuatan, cinta itu magis untuk melakukan sebuah perubahan, dan cinta itu adalah cerminan dari Kemahaindahan Tuhan).

Zain berharap, “Kun jamilan taral wujudu kullaha jamilan”. Jadilah indah, jadilah pencinta, maka semua wujud alam raya akan tampak menjadi indah di mata kita. Jika sudah menyukai seseorang apapun yang disampaikannnya akan terlihat indah.

Zain mengingatkan kepada mahasiswa dengan memaparkan empat kategori dan tipe mahasiswa, yakni, (a) text book thinking atau kutu buku, (b) aktifis, © texr book thinking dan aktifis, dan kelompok ke empat (d) tidak kutu buku dan tidak aktivis.

“Jadilah mahasiswa salah satu dari tiga kategori mahasiswa, jangan sampai menjadi kelompok mahasiswa pada kategori ke empat,” pungkasnya.

Kegiatan ini Kuliah diselenggarakan pada Jum’at, 24 September 2021 di Auditorium UIN Mataram. (Khodlirin/Yuyun)

Re-upload dari : pendis.kemenag.go.id ( HIK ) | Kategori: Kegiatan DIKTIS |

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close Search Window