Berita Terbaru|

Jakarta (Pendis) – Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Ditjen Pendis Kementerian Agama RI menggelar kegiatan Pendampingan Program Dan Kegiatan PKB Guru Dan Tendik Madrasah Angkatan 32 dan 33 dalam bentuk FGD. Tema yang diangkat yaitu Pemulihan Penurunan Kemampuan Belajar. Kegiatan ini digelar dengan tujuan merumuskan proses learning recovery kegiatan pembelajaran pasca pandemi Covid-19.

Kabid Pendidikan Islam Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali, Mahmudi memaparkan bahwa pandemi covid-19 yang melanda saat ini secara umum meruntuhkan sendi perekonomian masyarakat Bali yang 70% menggantungkan kegiatan ekonomi pada bidang pariwisata. Hal tersebut juga berdampak pada bidang pendidikan. Tuturnya ketika membuka acara mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Bali, Sabtu, (18/09).

Persoalan yang dihadapi Indonesia saat ini dan dunia pada umumnya adalah Learning Recovery yang diharapkan tidak terjadi Learning Lost dalam sistem pembelajaran di Indonesia. Untuk itu, Kanwil Kementerian Agama Bali memotivasi guru madrasah agar memiliki tanggungjawab yang tinggi, bukan hanya sekedar memberi materi, tetapi juga sebagai agen perubahan moral, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai, paparnya.

Mahmudi menambahkan, Kanwil Kemenag Bali sudah membentuk tim yang bertanggungjawab pada pesantren, guru agama, dan madrasah sehingga tidak mengalami kesulitan dalam mengurus pendidikan islam di Bali.

Sebelum mengakhiri kegiatan FGD, beliau berpesan agar kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan produk regulasi atau kesepakatan untuk memajukan pendidikan di madrasah, dengan memprioritaskan peningkatan kualitas guru dengan berdakwah lewat prestasi.

Pada kesempatan lain Direktur GTK Madrasah M. Zain, menegaskan semua pihak harus mengambil peran dan berkontribusi riil didalam menangani persoalan learning recovery, Pemerintah (Kemenag RI), Guru, Kepala Madrasah, Pengawas, Tenaga Kependidkan, Komite Madrasah, dan orang tua harus membangun sinergi dan kolaborasi tersebut.

“Jika learning lost ini tidak tertangani dengan baik akan berdampak krusial dalam pencapaian target standa pembejaran siswa. Kreatifitas guru dalam memperkaya konten pembelajaran yang menarik dan prakarsa serta inovasi kepala madrasah harus betul-betul menciptakan milieu akademik di madrasah yang dipimpinnya. Kita berharap semoga pandemi ini segera mereda dan melandai,” tegas Zain.

PIC Komponen 3 MEQR, M. Sidik Sisdiyanto dalam sambutannya menyampaikan bahwa target pertemuan kali ini adalah untuk menyiapkan perangkat Learning Recovery Learning Lost sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan pembelajaran madrasah, Sabtu (18/09/2021).

Persoalan Learning Recovery pasca pandemi Covid-19 menjadi fokus bahasan utama dalam FGD Angkatan 32 dan 33 kali ini. Hal tersebut dirasa sangat penting, karena berdampak pada penurunan tingkat pemahaman anak-anak terhadap mata pelajaran dalam 2 tahun pasca pandemi. Ketika pembelajaran dilakukan tidak melalui tatap muka, akan ditemukan semakin banyak anak-anak tidak mengerti tentang banyak hal. Disinilah peran kehadiran seorang guru menjadi sangat penting dalam proses pembelajaran, imbuhnya.

”Pembelajaran yang berbasiskan internet menyebabkan anak-anak banyak mencari sumber informasi langsung dari google, sehingga hal tersebut akan menyebabkan banyak ketidaksinkronan dengan target pembelajaran,” pungkas Sidik.

Kegiatan FGD ini diikuti oleh 42 orang peserta yang terdiri dari Guru, Kepala Madrasah, Pengawas, Dosen, Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan (BDK), Konsultan Komponen 3 Madrasah Reform, Kasi Penmad, Kasi Tendik Kanwil, Kasi GTK Kanwil, Direktorat KSKK dan Tim Simpatika Kementerian Agama Republik Indonesia. Acara digelar selama 3 hari dari tanggal 18-20 September 2021, di Bali. (Khodlirin).

Re-upload dari : pendis.kemenag.go.id (MAR) | Kategori: Kegiatan GTK Madrasah |

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close Search Window